Sunday, October 23, 2011

Exiled from your last defense post

Your own blood made you travel far just to to tell you that you're not a part of her life. I don't know how to handle that situation.
When you lose your family, you turn on your job, or what's left of it. When there's nothing left there, it really is a small world. You'd grasp any friendly gesture left. Whatever goes.
Two lost souls meet together, nature still have some compassion left. Boy leads girls confidently, not knowing what's in front. Don't worry, he says, everything will be fine. Girl believes anything as long as they're together. That's what love should be.

Tuesday, October 04, 2011

Sudah 3 tahun ya, Nak?























Fotonya waktu masih kecil
Sudah lama rasanya tidak menulis tentang Little Indira, rasanya aku terlalu banyak memborbardir akun Facebookku dengan foto-fotonya, aku sudah tidak ingat kapan aku memasang fotoku sendiri sebagai profil. Pasti foto dia.

1 month old
Kupikir-pikir, kasihan juga Mamanya, jangan-jangan merasa dicuekin karena aku sibuk.
Mungkin kalau ditanya aku akan banyak mengeluh karena dia nakal, lambat bicara, belum juga hafal alfabet, masih minta digendong. Tapi sebenarnya aku bangga padanya, bangga sekali. Bangga karena apa yang dapat dilakukannya, bangga pada inisiatifnya, bangga hanya karena ia masih berdiri dan berlari-lari sesukanya. Rasanya apapun yang dilakukannya, kentut sekalipun, reaksi pertamaku adalah bangga. Sudah lepas masanya aku selalu takut, takut dia kekurangan darah, kekurangan makan, kurang beratnya, tidak cukup tinggi, belum pandai berdiri. Sekarang aku sudah sering membiarkannya pergi semaunya, berinteraksi dengan sebanyak mungkin orang, tabrakan dengan orang asing di mal. Sudah masanya untuknya menapak kaki dan mulai menorehkan namanya di dunia ini.
Sekarang adalah waktunya aku mulai khawatir. Khawatir, bukan takut. Mungkin beda istilah, tapi sebenarnya tidak jauh berbeda. Kalau takut itu waktu dia masih kecil, kebanyakannya berhubungan dengan fungsi fisiknya sebagai manusia, yang kalau tidak dipenuhinya, aku merasa takut ia akan cacat. Sekarang khawatir, usianya sedikit lebih besar, tapi tetap saja sebenarnya belum bisa ditinggal sendiri. Belum bisa tidur sendiri, belum bisa mandi sendiri, belum bisa buang air sendiri.

1,5 yo

2,5 yo

Mungkin dia bisa memberi pengumuman kalau ia ingin buang air, tapi proses pembuangan itu tetap membutuhkan asistensi, dan benda kecil lucu yang mengganjal pantatnya di toilet.
Potty seat, Thou are so useful.
Bisa nyungsep pantat anakku kalau tidak ada dikau.

Rasanya, sebagai orang tua, khawatir itu adalah resiko pekerjaan sekaligus hak yang bisa kunikmati karena menjadi orang tua. Kadang khawatir itu adalah beban, tapi kadang itu terasa sebagai reward.