menunggu dalam keadaan yang terdesak seperti ini sungguh tidak memberikan banyak kesempatan lain seain untuk menilai kembali: sudah ke mana saja aku? Capek banget. Aku tidak mengerti apa yang membuatku selalu mengeluh capek, padahal aku tidak memiliki satupun pekerjaan yang menyita waktuku, selain mengeluh. Aku betul-betul harus lebih banyak melihat ke kiri dan ke kanan. Kenapa banyak hal bisa terjadi sesuai dengan kejadiannya? Entahlah, aku tidak mengerti apa saja yang dimiliki oleh manusia, sampai kita tidak mampu untuk memilah apa yang kurang baik untuk diri kita sendiri dan apa yang sebaiknya kita pilih.
Terlalu banyak pikiran, terlalu sdikit waktu untuk istirahat. Manusia itu mmang lebih banyak tidak memusingkan hal kalau sudah kenyang dan ngantuk.
My highlight for today adalah menemukan musholla kecil di dekat kafebuku, dpok. Letaknya tidak terlalu jauh dari kost-kostan Wahyu. Sholat di situ tadi betul-betul memberikanku sesuatu yang besar. Terima kasih Tuhanku.
Showing posts with label thoughts. Show all posts
Showing posts with label thoughts. Show all posts
Friday, July 23, 2004
Saturday, July 03, 2004
tergantung
beberapa hari ini aku menyadari kalau aku menjadi sangat tergantung pada istriku. Pernah aku memikirkan hal itu, lalu aku menjadi takut kalau salah satu dari kita mati. bagaimana kita akan melewati hal2 seperti itu ya?
Aku yakin banyak yang akan mengatakan kalau ini hanya sementara saja. Aku tidak tahu apakah itu hal yang bagus atau tidak.
Aku yakin banyak yang akan mengatakan kalau ini hanya sementara saja. Aku tidak tahu apakah itu hal yang bagus atau tidak.
Labels:
thoughts
Friday, July 02, 2004
Waktu
Ketika ada yang menyapa di friendster dengan mengemukakan iwan simatupang, aku jadi teringat betapa sering aku berpikir negatif di waktu sma dan kuliah dulu. Aku sering bercanda dengan Dedet, kalau kita belum menikah juga sekarang, mungkin aku sudah mati atau bunuh diri karena saking bosannya. Kupikir2, aku tidak menemukan alasan untuk menidakkan kalimat itu. Mengerikan sekali.
Labels:
thoughts
Thursday, June 03, 2004
Kembali Ke Dalam Aku
Kembali Ke Dalam Aku
tedibudiwan
Rasanya sangat lama sekali mengingat kapan kali terakhir aku menulis. Awalnya, tidak terasa ada yang hilang. Semuanya biasa-biasa saja. Lima ikan yang berenang di depanku dan Rida Sita Dewi setiap hari rasanya cukup untuk menutupi kebutuhan itu. Entah aku tidak punya waktu atau aku memang tidak punya kemampuan itu lagi, itu tidak terlalu mempengaruhi kebutuhanku. Aku sudah lama tidak menulis dan rasanya itu tidak terlalu mempengaruhi.
Apakah itu memang tergantung kepada kebutuhan? Apakah itu berarti aku tidak mampu untuk menentukan kapan aku akan menulis kembali?
Ya Tuhan, terima kasih karena telah memberikan kepadaku apa yang kurindukan dari menulis.
tedibudiwan
Rasanya sangat lama sekali mengingat kapan kali terakhir aku menulis. Awalnya, tidak terasa ada yang hilang. Semuanya biasa-biasa saja. Lima ikan yang berenang di depanku dan Rida Sita Dewi setiap hari rasanya cukup untuk menutupi kebutuhan itu. Entah aku tidak punya waktu atau aku memang tidak punya kemampuan itu lagi, itu tidak terlalu mempengaruhi kebutuhanku. Aku sudah lama tidak menulis dan rasanya itu tidak terlalu mempengaruhi.
Apakah itu memang tergantung kepada kebutuhan? Apakah itu berarti aku tidak mampu untuk menentukan kapan aku akan menulis kembali?
Ya Tuhan, terima kasih karena telah memberikan kepadaku apa yang kurindukan dari menulis.
Doa di Malam Hari
Jumat 28 Pebruari 2003 02:14:06
Doa di Malam Hari
Budiwan
Di malam yang sunyi, aku memohon pada Tuhanku.
Begitu besarnya kasihMu untukku. TanpaMu takkan mudah jalan hidupku.
Semoga hidup ini kulalui dengan hati yang senang, dengan bintang bertaburan, tanpa kecewa.
Mungkin karena aku tidur awal hari ini, aku tidak bisa tidur sekarang. Yang pertama kuingat adalah Tuhanku, dan betapa jarangnya aku melaksanakan perntahNya. Susah sekali untuk menghentikan kebingunganku belakangan ini. Kesulitan bahkan untuk mengetahui apa yang ingin kulakukan sepertinya belum lagi berakhir. Selalu ada sesuatu yang menantang, sesuatu yang baru. Menyenangkan untuk mempunyai sesuatu yang ada di depanmu, sekarang seluruh mimpiku ada di depanku.
Inilah masa dewasa, di mana kita diberikan kesempatan untuk melakukan apa yang selama ini kita ingin lakukan.
Kegagalan bukanlah penghalangku, aku seharusnya bangkit kembali untuk mencoba lagi. Tidak masalah, karena aku sudah seing mengalami ketidakberhasilan. Sukses terakhir mungkin masih sedikit mengganggu, karena aku belum terbiasa. Mungkin itupun harus kubiasakan.
Aku ingin sekali mencoba, Tuhanku. Aku tahu banyak yang akan mengatakan aku belum tentu berhasil, langkah yang kuambil ini terlalu awal dan belum matang. Aku tahu ini, akupun melihat aku belum siap. Tapi, entah kenapa, aku merasa inilah saatnya untuk mencoba menjalani seluruh hidupku. Semuanya harus mulai dari awal, dan awal tidak mungkin kalau bukan sekarang. Selalu begitu, karena kalau besok, itu artinya rencana. Kalau kemarin, itu artinya terlambat.
Biarkanlah aku kembali ke ketenangan hatiku, Kau telah memberikan seluruh alasan untuk tidak menyesal beberapa hari yang lalu. Terima kasih. Aku akan berusaha untuk memastikan semuanya akan berhasil.
Rasanya damai sekarang. Aku seperti menyentuh permukaan air yang membersihkan kalbuku. Aku mendengar nyanyian yang mengagungkan keesaan Tuhanku. Sekarang aku dapat menutup mata, untuk kambali ke Tuhanku. Untuk beristirahat, setelah sehari berjalan penat. Untuk mencoba lagi esoknya.
Doa di Malam Hari
Budiwan
Di malam yang sunyi, aku memohon pada Tuhanku.
Begitu besarnya kasihMu untukku. TanpaMu takkan mudah jalan hidupku.
Semoga hidup ini kulalui dengan hati yang senang, dengan bintang bertaburan, tanpa kecewa.
Mungkin karena aku tidur awal hari ini, aku tidak bisa tidur sekarang. Yang pertama kuingat adalah Tuhanku, dan betapa jarangnya aku melaksanakan perntahNya. Susah sekali untuk menghentikan kebingunganku belakangan ini. Kesulitan bahkan untuk mengetahui apa yang ingin kulakukan sepertinya belum lagi berakhir. Selalu ada sesuatu yang menantang, sesuatu yang baru. Menyenangkan untuk mempunyai sesuatu yang ada di depanmu, sekarang seluruh mimpiku ada di depanku.
Inilah masa dewasa, di mana kita diberikan kesempatan untuk melakukan apa yang selama ini kita ingin lakukan.
Kegagalan bukanlah penghalangku, aku seharusnya bangkit kembali untuk mencoba lagi. Tidak masalah, karena aku sudah seing mengalami ketidakberhasilan. Sukses terakhir mungkin masih sedikit mengganggu, karena aku belum terbiasa. Mungkin itupun harus kubiasakan.
Aku ingin sekali mencoba, Tuhanku. Aku tahu banyak yang akan mengatakan aku belum tentu berhasil, langkah yang kuambil ini terlalu awal dan belum matang. Aku tahu ini, akupun melihat aku belum siap. Tapi, entah kenapa, aku merasa inilah saatnya untuk mencoba menjalani seluruh hidupku. Semuanya harus mulai dari awal, dan awal tidak mungkin kalau bukan sekarang. Selalu begitu, karena kalau besok, itu artinya rencana. Kalau kemarin, itu artinya terlambat.
Biarkanlah aku kembali ke ketenangan hatiku, Kau telah memberikan seluruh alasan untuk tidak menyesal beberapa hari yang lalu. Terima kasih. Aku akan berusaha untuk memastikan semuanya akan berhasil.
Rasanya damai sekarang. Aku seperti menyentuh permukaan air yang membersihkan kalbuku. Aku mendengar nyanyian yang mengagungkan keesaan Tuhanku. Sekarang aku dapat menutup mata, untuk kambali ke Tuhanku. Untuk beristirahat, setelah sehari berjalan penat. Untuk mencoba lagi esoknya.
Wednesday, June 09, 1999
Closeness
You can't force closeness, especially to ones you love. It's a form of trust, you have to earn it. It TAKES time.
Labels:
thoughts
Subscribe to:
Posts (Atom)