Sunday, January 22, 2006

apakah kita akan.. atau tidak?

sebuah lagu menarik perhatianku. lagu tersebut mempermasalahkan apakah kita akan tetap menyembah tuhan kalau hukuman dan reward yang ditawarkan tidak ada, apakah kita akan menyembah tuhan karena memang Ia pantas disembah?
yang paling menggangguku adalah pertama ini adalah hal yang mengganggu untuk dipikirkan. memikirkan sesuatu yang tidak akan pernah dapat kita buktikan adalah hal yang sulit kedua, hal yang diperdebatkan itu sendiri adalah hadiah, yaitu kemampuan untuk memilih. apakah kita akan tetap menyembah tuhan kalau surga dan neraka tiada? tergantung, apakah kita punya pilihan? kalau ada, kita pasti akan menggunakannya. artinya, akan ada sebagian dari kita yang melakukannya, ada tidak akan menyembah. kalau kemampuan untuk memilih itu dicabut, seperti pada makhluk yang memang dibuat untuk menyembah tuhan, mereka tidak akan punya pilihan.
manusia memang punya toleransi yang berbeda dengan taraf masing-masing. bagiku, ini sama seperti menjawab sederetan pertanyaan pelayan fastfood atau coffee house, "mau pake gula merah? grande or large? pake es? mau makan di sini atau dibungkus" membuat frustrasi!